JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi hubungan Indonesia dan Korea Selatan yang telah memasuki usia 50 tahun. Dalam kurun waktu 5 dekade, hubungan persahabatan dan kerjasama bilateral yang telah terjalin sedemikian erat antara kedua negara, harus mampu ditingkatkan lebih baik lagi.
"Saya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Korea Selatan, baik untuk tujuan bisnis, kunjungan kedinasan, ataupun sekedar berwisata. Dan pada setiap kunjungan tersebut, selalu meninggalkan kesan yang menyenangkan bagi saya. Saya rasa orang-orang Korea memiliki kesamaan karakter dengan orang Indonesia, yaitu ramah, dan menghormati persahabatan," ujar Bamsoet saat memberikan sambutan secara daring dalam Seminar Internasional 50 tahun hubungan Republik Indonesia dan Republik Korea, dengan tema 'Fly Together for Another 50 Years: Upgrading Indonesia-Korea Relations in Economy, Politics, Culture, and Defence”, dari Jakarta, Selasa (5/11/23).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kedekatan hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia juga telah menjadi komitmen dari kedua pemimpin negara, yang ditegaskan pada berbagai forum internasional dan pertemuan bilateral. Tingginya intensitas pertemuan bilateral antara kedua negara, baik pada tingkat kepala negara/kepala pemerintahan, tingkat menteri, dan hubungan antar parlemen, dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama dalam segala bidang, baik ekonomi, politik, kebudayaan, maupun kerjasama di bidang pertahanan, dan hubungan people to people (antar masyarakat) kedua negara.
"Banyak pelajaran yang dapat kami petik dari hubungan baik yang telah terjalin dengan Korea Selatan. Saya meyakini Korea Selatan adalah mitra strategis yang sangat penting bagi Indonesia.
Saya sangat mengapresiasi progres kerjasama antara kedua negara, khususnya pada peningkatan nilai investasi Korea Selatan di Indonesia yang terus menunjukkan tren peningkatan. Dan pada kesempatan yang baik ini, saya ingin meyakinkan kepada Korea Selatan, bahwa masih banyak potensi kerjasama yang dapat dikembangkan di Indonesia," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, meskipun banyak capaian yang telah diraih, dan banyak hal telah diupayakan dalam rangka penguatan kerjasama bilateral kedua negara, tentunya masih ada beberapa aspek yang memerlukan tindak lanjut. Semisal, nvestasi di bidang industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik dan kabel listrik, telekomunikasi, serta energi terbarukan.
Dalam konteks transformasi ekonomi, Indonesia menyambut baik peran dan kontribusi Korea Selatan dalam penguatan sektor kesehatan, pembangunan berkelanjutan, ekonomi digital, dan administrasi publik.
"Diberlakukannya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement), telah memberikan dasar pijakan yang kuat bagi peningkatan hubungan kerjasama kedua negara. Sesuai dengan tema Seminar, Korea Selatan dan Indonesia akan memanfaatkan momentum ini untuk terbang bersama, menyongsong tahun keemasan kerjasama bilateral yang saling menguatkan," pungkas Bamsoet.