Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi mengatakan pihaknya mencermati fasilitas di Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang. (Foto: Dukcapil/Lukman)
Jakarta - Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sangat membutuhkan pusat Data Center dan Data Recovery Center (DC/DRC) yang representatif secara fisik bangunan maupun sarana prasarana dan infrastrukturnya. Ini untuk memperkuat DC/DRC yang sudah ada di Jakarta dan Batam.
"Terkait kebutuhan tersebut kami mencermati fasilitas di Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang yang sedang dibangun," kata Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi saat mengunjungi lokasi pembangunan Pusat Data Nasional di Kompleks Perindustrian Deltamas Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/12/2023).
Pembangunan PDN masih terus berlangsung yang dikoordinasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga direncanakan rampung pada September 2024.
"PDN akan memiliki kapasitas prosesor sebesar 40 petabyte, memori 200 terabyte dan didukung power supply sebesar 20 megawatt yang bisa dinaikkan menjadi 80 megawatt. PDN juga akan didukung oleh sistem keamanan internal dan eksternal terbaik, serta dibangun dengan Standar Tier4 yang merupakan standar terbaik di tingkat global," papar Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan kepada Dirjen Dukcapil dan rombongan.
Dirjen Aptika Semuel Abriyani--biasa dipanggil Sammy--bahkan menawarkan kepada Dirjen Dukcapil agar bisa mengisi Lantai 2 fasilitas PDN Cikarang.
Dirjen Dukcapil dalam kunjungannya didampingi Direktur Dafdukcapil AS. Tavipiyono, Direktur PIAK Handayani Ningrum, dan Direktur IDKN Muhammad Farid beserta pejabat fungsional.
Sementara Dirjen Aptika didampingi Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP), Aris Kurniawan; Ketua Tim Program Direktorat LAIP, Nova Zanda; dan anggota Tim Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang, Septi Widya Lestari.
Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi mengapresiasi undangan Dirjen Aptika untuk mengunjungi fasilitas PDN yang sedang dibangun Kemenkominfo. "Kami ke sini menindaklanjuti pembicaraan kita di kantor Ditjen Dukcapil, dan sekarang bisa melihat langsung PDN Cikarang."
Teguh pun menyambut hangat tawaran Dirjen Aptika bagi Ditjen Dukcapil untuk memanfaatkan fasilitas PDN Cikarang tersebut.
Terkait tawaran tersebut Teguh pun memberikan jawaban akan segera didiskusikan internal mana yang terbaik. Sebab, ini untuk kepentingan bangsa dan negara utamanya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi bagi rakyat Indonesia. Dan Teguh pun beberapa kali berterima kasih atas penerimaan kunjungan dan info yang didapat dari kunjungan ini.
"Kami pun akan melaporkan juga kepada Pak Mendagri yang pasti akan berkoordinasi dengan Bappenas, Kemenkeu, Setneg dan tentu pada akhirnya akan berkoordinasi pula dengan Kemenkominfo," tutur Dirjen Teguh.
Direktur Dafdukcapil Tavipiyono menambahkan, pada intinya Ditjen Dukcapil memerlukan DC baru dan menyediakan anggaran yang memadai. "Terima kasih Dirjen Aptika telah memberi kesempatan bagi kami untuk melihat fasilitas PDN, dan ini bagus sekali," katanya singkat.
Direktur PIAK Handayani Ningrum menyoroti terkait pembangunan fisik yang sedang dilakukan Kemenkominfo. "Tentu perencanaannya harus compatible dengan pengadaan sarana dan prasarana supaya nyambung dan klop. Seandainya Dukcapil nanti bergabung kami berharap akan ada tambahan pengamanan lagi."
Sebab, lanjut Ningrum, pihaknya memiliki spesifikasi pengamanan berlapis atas aplikasi SIAK tidak hanya secara fisik tetapi juga non fisik. "Setelah itu ketika data ini diakses/dimanfaatkan, kami juga memiliki lapisan-lapisan sistem keamanan siber yang berbeda dan spesifik pula," kata Direktur Ningrum.
Ningrum pun berharap seandainya DC Dukcapil bergabung di PDN Cikarang agar bisa diselaraskan sistem pengamanan milik PDN dengan sistem DC Dukcapil. "Termasuk dari sisi pengelolaan harus ada kerja sama yang baik antara tim teknis Ditjen Dukcapil Kemendagri dengan Kemenkominfo."
Sedangkan Direktur IDKN Muhammad Farid menilai, dari perencanaan PDN Cikarang sudah sangat matang.
Kaitannya dengan Direktorat IDKN, sambung Direktur Farid, seluruh lembaga pengguna data kependudukan Dukcapil membutuhkan layanan akses data yang terukur baik dari sisi akurasi maupun faktor cyber security.
"Khusus untuk cyber security kita perlu menerapkan level kehati-hatian yang tertinggi. Apalagi untuk layanan akses data Dukcapil telah menerapkan PNBP," kata Farid.