Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerukan jajaran Dinas Dukcapil mempercepat diterbitkannya akta kematian untuk petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Seruan Mendagri ini langsung disambut Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi yang memerintahkan para penanggung jawab (PJ) wilayah segera menindaklanjuti, sekaligus meminta jajaran Disdukcapil kabupaten/kota dengan sigap dan skala prioritas mempercepat penerbitan akta kematian itu.
Update terkini jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia tercatat ada 71 orang. "Arahan Bapak Menteri agar dokumen Akta Kematian dan Kartu Keluarga dapat dituntaskan pada hari ini. Mohon dapat segera ditindaklanjuti dengan Kadis Dukcapil Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait. Segera dan dimonitor agar hari ini tuntas," tegas Dirjen Teguh Setyabudi di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Tujuan diterbitkannya akta kematian tersebut untuk memudahkan pemberian santunan kematian sekaligus mempercepat proses verifikasi dan validasi. "Salah satunya, berkas administrasi berupa Kartu Keluarga dan akta kematian dari Disdukcapil. Tolong dituntaskan jangan dipersulit, tapi dipermudah," kata Dirjen Teguh.
Sebelumnya, Mendagri Tito juga telah meminta kepala daerah agar memberi atensi dan bantuan kepada petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia di wilayahnya masing-masing.
Tak hanya itu, Pemda setempat juga diminta untuk membantu keluarga petugas yang ditinggalkan. "Mulai dari mungkin pemakaman, rumah duka, atau mungkin ada keluarga yang punya anak masih kecil perlu sekolah, dan lain sebagainya," kata Tito.
"Saya mengimbau kepada seluruh rekan-rekan kepala daerah untuk memberikan atensi bantuan kepada saudara-saudara kita petugas yang melaksanakan kepemiluan baik jajaran KPU, maupun pengawas Bawaslu, termasuk juga petugas-petugas lain yang terkait," kata Tito.
Lp. Mawi (PPI)