MEDIA HALUOLEO, Kendari - Wakil ketua ll Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Halu Oleo (UHO), Muhammad Amanah Djaari angkat bicara terkait dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok magang luar negeri.
Di ketahui sebanyak 30 mahasiswa yang terbagi dari berbagai fakultas di Kampus Baru UHO mengikuti magang di Jerman. Namun dalam perjalanannya sebanyak tiga puluh mahasiswa tersebut di duga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) saat magang ke Jerman.
Aman Djaari setelah dikonfirmasi media ini mengungkapkan rasa prihatinnya atas kejadian ini.
"Mudah-mudahan ini menjadi kejadian terakhir bagi seluruh mahasiswa UHO dan lebih hati-hati lagi kedepannya,"ujar Aman Saat dikonfirmasi.
Ia juga berharap agar Pimpinan Kampus Baru Universitas haluoleo (UHO) agar lebih berhati-hati menerima kerjasama dan lebih memproteksi anak didiknya untuk magang seperti ini.
"Pihak kampus juga diharapkan lebih selektif untuk menerima kerjasama sama dengan pihak luar, agar tidak terjadi kembali hal seperti ini,"harap Mahasiswa FKIP UHO itu.
Lebih lanjut, tambah aman ini menjadi pelajaran penting untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia terkhusus Kampus Baru Universitas Haluoleo.
"Ini pelajaran penting dan saya berharap ke depan kampus agar lebih berhati-hati menerima kerjasama terkait program luar Negeri seperti ini,"tegasnya.
Terakhir, Wakil ketua MPM UHO ini mengucapkan terimakasih kepada pihak kampus yang sudah bertanggung jawab dengan memfasilitasi kepulangan mahasiswa magang di Jerman.
"Terimakasih kepada pihak kampus sudah memfasilitasi kepulangan 30 mahasiswa UHO yang menjadi korban TPPO bermodus magang di Jerman,"pungkasnya.