Terindikasi Terlibat Pemerasan dan Gratifikasi WTP Kementerian: Fachri Desak KPK Segera Periksa Anggota BPK RI

Terindikasi Terlibat Pemerasan dan Gratifikasi WTP Kementerian: Fachri Desak KPK Segera Periksa Anggota BPK RI



 

MEDIAHALUOLEO.COM - Badan Pimpinan Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Muh. Fachri Dangkang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa Viktor Auditor dan Haerul Saleh anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang disebut dalam persidangan kasus korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Sabtu (18/05/2024).

“Kami mendesak KPK untuk Segera memeriksa Haerul Saleh  anggota IV BPK RI  dan Viktor selaku Auditor yang terindikasi Melakukan Pemerasan dan Gratifikasi atas Pemberian Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP) kepada Kementan oleh BPK.

Pernyataan Fachri ini terkait adanya dugaan keterlibatan anggota BPK, Haerul Saleh dalam memuluskan opini WTP untuk Kementerian Pertanian dengan tersangka korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di persidangan Tipikor, Rabu (8/5/2024) kemarin.

Menurut, Fachri, keterangan itu harus ditindaklanjuti segera. KPK tidak boleh tebang pilh. Proses semua pihak dan apabila terdapat cukup bukti tetapkan sebagai tersangka suap/gratifikasi dan segera ditahan. Apalagi disebutkan bahwa dari permintaan uang sebesar Rp12 miliar, transaksinya sudah terjadi dengan kesepakatan sebesar Rp5 miliar agar Kementerian Pertanian mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.


Praktek oknum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diduga meminta dana untuk opini wajar Tanpa Pengecualian (WTP) itu termasuk gratifikasi dan ini termasuk kejahatan besar yang dilakukan oleh lembaga yang dipercaya mengawasi pengelolaan uang Negara," Imbuhnya.

Seharusnya BPK, lanjut Fachri, bisa belajar dari pengalaman kasus yang menjerat Anggota III BPK Achsanul Qosasi terkait suap proyek BTS. 


"Kalau dugaan suap WTP Kementan ini benar terjadi lagi, maka oknum BPK itu tidak amanah mengelola uang rakyat. Maka dari itu kami meminta kedepannya anggota-anggota BPK yang terpilih harus memiliki kapasitas dan integritas yang baik , dikarenakan jika hal ini terus terjadi, lantas lembaga mana lagi yang dapat kami percaya untuk memeriksa pengelolaan Uang negara secara jujur dan akuntabel," terang Mahasiswa Pascasarjana tersebut.

 

 

 

 

 

Lp. Leonardo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama